Wildy Zhalifunnas   •  
Last updated on

Mengenal Gardu Induk


Gardu Induk (GI) memegang peranan penting dalam sistem tenaga listrik modern. Secara definitif, Gardu Induk adalah suatu instalasi listrik yang berfungsi untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik melalui sistem tegangan ekstra tinggi,tegangan tinggi, dan tegangan menengah. Tenaga listrik yang diproses di GI dapat berasal dari pusat-pusat pembangkit tenaga listrik ataupun dari gardu induk lain. Sebagai sebuah subsistem dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan, GI memiliki peran penting yang tidak dapat dipisahkan dari keandalan dan efisiensi jaringan tenaga listrik. Peran strategis ini ditekankan lebih lanjut oleh fakta bahwa kesinambungan penyaluran energi listrik yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sangat ditentukan oleh kesiapan operasi Gardu Induk.

Fungsi utama Gardu Induk sangat beragam dan krusial bagi operasional sistem tenaga listrik:

  1. Fungsi paling mendasar adalah mengubah tingkat tegangan daya listrik. Pengubahan tegangan daya listrik bisa berupa penaikan tegangan dari pembangkit ke level transmisi (misalnya, dari tegangan generator ke 150 kV atau 500 kV) atau penurunan tegangan dari level transmisi ke level distribusi yang lebih rendah (misalnya, dari 500 kV ke 150 kV, 150 kV ke 70 kV, atau 150 kV ke 20 kV). Proses transformasi ini terjadi pada frekuensi yang tetap, yaitu 50 Hz di Indonesia.
  2. Selain itu, GI dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk melakukan pengukuran parameter listrik (arus, tegangan, daya), mengawasi kondisi operasi sistem secara real-time, dan sebagai lokasi implementasi sistem proteksi untuk mengamankan peralatan dan sistem dari gangguan.
  3. Mengatur penyaluran beban ke gardu-gardu induk lain melalui jaringan tegangan tinggi dan ke gardu-gardu distribusi setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.
  4. Banyak GI juga berfungsi sebagai titik penting untuk sistem telekomunikas, yang umumnya digunakan untuk keperluan internal PLN. Sistem ini dikenal dengan istilah Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian jarak jauh.

Mengingat multifungsi GI sebagai titik tengah transformasi, distribusi, dan interkoneksi, kegagalan pada satu GI dapat berimplikasi luas terhadap stabilitas dan keandalan pasokan listrik ke konsumen. Hal ini menggarisbawahi betapa pentingnya desain GI yang andal, sistem proteksi yang efektif, dan program pemeliharaan yang cermat dan berkelanjutan. Fungsi pengukuran dan pengawasan, misalnya, secara langsung mendukung fungsi pengamanan.

Data yang akurat dan real-time dari berbagai sensor dan instrumen pengukuran memungkinkan sistem proteksi untuk mendeteksi anomali atau kondisi gangguan secara cepat dan tepat. Setelah mendeteksi, sistem proteksi akan menginisiasi tindakan yang diperlukan seperti memerintahkan pemutus tenaga (PMT) untuk membuka dan mengisolasi bagian sistem yang terganggu. Sehingga mencegah kerusakan peralatan yang lebih parah atau pemadaman listrik yang meluas. Dengan demikian, berbagai fungsi GI saling terkait dan mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan utama, yaitu penyaluran tenaga listrik yang aman, andal, dan efisien.